12 Solusi
Mengatasi anak yang sering tertidur saat jam pelajaran
Mengatasi anak yang sering tertidur saat jam pelajaran
Create : SUPRIANTO DANI
Hallo sahabat artikel,
Senang rasanya bisa bertemu kembali, kali ini saya ingin berbagi tips atau imformasi mengenai masalah yang tidak habis-habisnya terjadi saat belajar dikelas. Sebagai seorang guru kita sering mendapati beberapa siswa kita sering tertidur saat jam pelajaran. Memang terkadang kita sering memaklumi siswa yang sering tidur saat sedang belajar, atau kita memberi waktu untuk istirahat sejenak. Namun semakin hari semakin bertambah jumlah siswa yang mengatuk, sebenarnya mengapa bisa terjadi demikian.
Menurut Dokter Pittara dalam tinjauannya disitus alodokter.com, Kantuk atau ‘ngantuk’ adalah kondisi ketika seseorang merasa ingin tidur. Kondisi ini biasa terjadi pada malam hari atau kadang di siang hari. Kantuk merupakan hal yang wajar, tetapi perlu diatasi jika terjadi secara berlebihan, mengganggu aktivitas, atau menurunkan produktivitas[1]. Dari penjelasan diatas, memang mengantuk adalah hal wajar yang bisa terjadi kepada siapa saja, tergantung dari apa yang menyebabkan ia mengantuk atau memang sudah waktunya ia harus tidur.
Beberapa alasan atau penyebab siswa dapat tertidur dikelas:
1. Kurang tidur saat malam
2. Sering menonton Tiktok/lainnya sampai larut malam
3. Sering ikut kegiatan musik diluar sampai larut malam
4. Kurang sehat
5. Jarang sarapan pagi
6. Tidak mandi sebelum berangkat sekolah
7. Kelelahan karena aktifitas yang banyak
8. Bosan dengan cara mengajar guru
9. Tidak suka terhadap pelajaran tertentu
10. Hobi tidur
11. Bermain game sampai larut malam
12. Adanya kegiatan keluarga
13. Ruang belajar yang kurang nyaman
14. Hanyut dalam halusinasi
Alasan-alasan diatas dapat menjadi pertimbangan atau pemikiran bagi kita, apakah yang harus kita lakukan untuk mengatasinya. Dari alasan diatas kita dapat memahaminya dalam dua hal yaitu penyebab Internal (faktor dari dalam) dan eksternal (faktor dari luar). Imformasi dua hal ini kita dapat dalami dengan mengajak siswa berdiskusi, melibatkan beberapa teman guru yang dapat membantu kita mengatasi masalah tersebut. Kadang terdengar biasa saja kalau siswa tidur dikelas dan bahkan saat jam pelajaran sedang berlangsung, ternyata hal tersebut memiliki dampak yang besar terutama bagi siswa itu sendiri.
Dampak tidur saat jam pelajaran
Melihat dari kasus ini ternyata dampak dari tidur saat jam pelajaran tidak bisa dianggap biasa saja, berikut dampak-dampak dari tidur saat jam pelajaran berlangsung:
1. Ketinggalan penjelasan materi
Tertinggal penjelasan materi sudah pasti terjadi, tidur menyebabkan hilangnya fokus konsentrasi pada apa yang sedang didengar. Hal ini menimbulkan penjelasan materi tidak dapat direspon, disimpan, bahkan dipahami. Biasanya siswa yang sering tertinggal materi pelajaran bisa saja ia melengkapi catatannya dengan meminjam buku catatan temannya, atau ia meminta tugas kembali dari guru yang bersangkutan.
2. Kurang produktif dalam kelas
Siswa yang biasa tertidur saat pelajaran berlangsung tidak dapat sepenuhnya mampu aktif dalam pembelajaran. Ketika guru bertanya tentang materi yang dijelaskan siswa mengalami kebingungan, dan tidak bisa memberi penjelasan. Atau juga ketika ada hal penting yang disampaikan oleh guru, siswa tidak dapat memahaminya dengan baik. Siswa tidak dapat mengajukan pertanyaan, atau pertimbangan terhadap sesuatu.
3. Menjadi bahan bulliying teman dikelas
Siswa yang sering tertidur saat jam pelajaran, juga dapat menjadi bahan ejekan dari teman sekelasnya, atau mendapat nama ejekan misalnya si tukang tidur, atau nama lainnya. Ejekan tersebut dapat mengarah kepada bulliying jika terus terjadi, dan dampaknya siswa yang sering tertidur tersebut merasa diejek, diolok, atau bahkan bisa menimbulkan sakit hati.
4. Kurang memahami pelajaran
Siswa yang sering tertidur saat jam pelajaran, biasa mengalamai kesulitan dalam memahami pelajaran. Menurut Sumarsono, dkk (2020) didalam kutipan Academy of Education Journal, kesulitan belajar merupakan suatu keadaan jika siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh hambatan atau gangguan tertentu dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan[2]. Hambatan disini jelas karena siswa tersebut tertidur saat proses pembelajaran berlangsung.
5. Menimbulkan emosional
Siswa yang sering tertidur saat jam belajar, bisa berdampak pada emosional yang tidak stabil, misalnya marah, menyesal, dan bisa yang lainnya juga. Marah misalnya terjadi karena dibangunkan secara paksa oleh teman lain atau bahkan guru, itu bisa terjadi karena perasaan kaget, mungkin membangunkannya dengan cara yang kasar. Bisa juga ketika siswa menyadari kesalahannya, dan tertinggal pelajaran ia merasa sedih.
6. Tidak disukai teman dalam kelompok
Siswa yang sering tidur saat jam pelajaran, juga berdampak pada sosial antar temannya, misalnya siswa tersebut tidak disukai oleh teman dalam kelompoknya karena ia tidak mampu berkontribusi dalam tugas-tugas kelompok. Hal ini bisa berdampak pada produktifitas siswa tersebut dalam mengerjakan tugas dikelompoknya.
7. Terlambat istirahat atau pulang sekolah
Dampak lainnya ketika tertidur dan belum bisa dibangunkan temannya adalah terlambat istirahat bahkan terlambat pulang sekolah. Teman-temannya berpikir siswa tersebut keluar dari kelas sedang ke toilet, ternyata ia mencari tempat kosong dan tertidur disana, sehingga ia tidak mendengar lonceng atau bel istirahat atau bahkan pulang.
8. Tidak dapat konsentrasi
Siswa yang sering tertidur tidak mampu berkonsentrasi mendengarkan penjelasan materi, ini disebabkan karena pokus pikirannya tidak lagi dalam proses pembelajaran tersebut. Hal ini sangat berakibat pada pemahaman materi yang dijelaskan. Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan dengan Euni Erni S dan Ageng Saipudin Kanda dalam buku jurnalnya yang berjudul “Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya” mengatakan Fenomena yang sering dijumpai adalah siswa yang sering tertidur di kelas, yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Akibatnya, siswa sulit memahami materi dan kurang fokus pada penjelasan dari guru[3].
9. Menimbulkan asumsi negatif teman dan guru
Siswa yang sering tertidur saat jam pelajaran bisa juga berdampak pada asumsi negatif dari teman dikelas bahkan gurunya. Misalnya teman lain dikelas berpikir bahwa temannya sering keluyuran malam, pulang subuh, atau main handphone terus sampai lupa istirahat, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui kebenarannya biasanya wali kelas memanggil siswa tersebut, untuk mendapatkan imformasi yang jelas dan melakukan pemanggilan terhadap orang tuanya.
10. Masuk dalam catatan guru atau wali kelas
Siswa yang sering tertidur dikelas juga dapat menjadi catatan guru dan bahkan masuk dalam pembahasan dalam rapat guru. Tujuannya adalah mencari solusi bagaimana cara mengatasi siswa yang sering tertidur tersebut.
12 Solusi saat siswa tertidur dikelas
Pertanyaan selanjutnya yang kita bisa renungkan, apa solusi atau apa yang harus kita lakukan saat siswa tertidur dikelas?, beberapa solusi dibawah ini bisa kita coba atau terapkan dalam proses pembelajaran, atau dalam Rancangan Pembelajaran yang sudah kita buat, diantaranya sebagai berikut:
1. Membangunkannya dengan lembut
Cara ini sangat baik untuk dilakukan oleh setiap guru dan siswa. Cara ini menunjukan perhatian yang baik, sebagai bentuk kasih atau simpatik kita terhadap kendala yang dialami oleh siswa. Karena bisa jadi dia tertidur bukan karena keinginannya semata, bisa karena sebuah latar belakang dia harus membantu orang tuanya bekerja sampai larut malam, atau menjaga orang tua yang sedang sakit, atau kendala lain yang tidak bisa dia hindari. Dengan cara seperti ini kita dapat mengerti dan memberi waktu bagi siswa untuk mengatasi masalahnya tanpa harus mempersalahkan dia, atau memarahinya karena kesalahannya tersebut.
2. Memberinya kesempatan mencuci muka dan minum air
Cara selanjutnya adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk mencuci muka, dan meminum air putih. Cara ini cukup baik untuk dilakukan mengingat kondisi anak yang sudah berat mengantuknya. Harapannya siswa dapat melakukan hal tersebut supaya ia mampu mengendalikan diri dan bisa fokus kembali dalam pembelajaran.
3. Memberinya sebuah tugas
Cara selanjutnya juga bisa dengan cara memberikan tugas, tujuannya sebenarnya bukan memberatkan siswa atau menghukum siswa, tetapi lebih kepada memberi aktifitas agar pikiran dapat bekerja dan mengalihkan perhatian ngatuknya tersebut. Tugas-tugas yang diberikan bukan tugas berat, tetapi lebih kepada hal praktis misalnya mengambar, mewarnai, atau melipat sesuatu, yang bertujuan melatih berpikir siswa sehingga semakin dapat konsentrasi.
4. Membuat kesepakatan pembelajaran tentang kantuk
Cara selanjutnya dengan membuat kesepakatan pembelajaran secara bersama-sama. Hal ini sangat baik karena membantu kita dalam mendisiplinkan guru dan siswa. Keuntungan dari kesepakatan ini adalah siswa memiliki capaian dan kesepakatan yang jelas, jika terjadi hal seperti tertidur saat jam pelajaran siswa dikenakan sangksi misalnya menyanyi didepan kelas, tepuk tangan 10 kali, menghafal pancasila didepan kelas, atau hal positif lainnya. Cara ini dapat mencairkan suasana ketika ada yang mendapat sangksi, dan semakin hiduplah suasana kelas tersebut.
5. Menyelipkan candaan saat belajar
Cara selanjutnya menyelipkan candaan saat belajar, hal ini sangat disukai siswa, sebab tidak ada yang tidak suka bercanda adapun mungkin hanya beberapa saja. Tetapi secara umum setiap candaan selalu mengundang perhatian lebih. Mulailah pikirkan hal-hal lucu yang membuat mereka bahagia saat belajar bersama kita. Dalam Didaktika Junal yang ditulis oleh Intan Rahimi dan Erni Nazrah Pulungan mengatakan bahwa Guru dengan sense of humor tinggi lebih banyak disukai oleh siswa sehingga pembelajaran di kelas tidak monoton[4]. Hal ini menunjukan tingkat humor seorang guru juga dapat mempengaruhi suasana kelas dan siswa yang biasa mengantuk bisa saja tidak mengatuk karena sasana yang menyenangkan.
6. Sesekali menonton video lucu
Cara lainya bisa adalah dengan menonton video-video lucu atau juga video yang berkaitan dengan pembelajaran. Cara ini biasa sangat efektif apalagi pembelajaran yang dilakukan sudah siang hari atau jam-jam terakhir, dengan menonton mereka lebih bisa terpfokus dengan Audio, gerakan video, warna-warna yang ada di video. Ini memungkinkan suasana menjadi lebih baik lagi. Cara ini tidak harus disetiap pertemuan, tetapi bisa disiapkan untuk setiap pertemuan jika diperlukan barulah bisa ditonton bersama-sama.
7. Sesekali Ice Breaking sederhana
Cara selanjutnya adalah dengan melakukan ice breaking, ice breaking berperan sebagai sebuah alat untuk meruntuhkan “ice” atau hambatan yang bisa membantu memupuk rasa kebersamaan di antara para peserta[5]. Jadi sarana supaya suasana menjadi lebih menarik dan indah bisa dengan melakukan ice breaking. Untuk hal ini dapat dipesiapkan sejak awal, bisa dilakukan saat awal pelajaran, pertengahan pelajaran atau bahkan jam akhir pelajaran. Beberapa pengalaman yang sudah dilakukan cara ini sangat efektif untuk mengusir rasa ngatuk, ditambah lagi seluruh peserta mengikutinya dengan antusias yang baik.
8. Sesekali bisa membuat permainan sederhana
Cara selanjutnya adalah dengan mempersiapkan permainan permainan yang menarik, yang membuat mereka dapat bergerak,bercada gurau, tertawa, teriak sambil tertawa, dan lain sebagainya. Tentu lebih seru, cara ini sangat efektif mengalihkan rasa mengantuk. Hanya saja perlu disiapkan sebaik mungkin agar waktu belajar dan bermainnya cukup.
9. Sesekali cerita tentang yang mereka suka
Cara selanjutnya adalah dengan bercerita, kadang ada saatnya siswa bosan dan pusing dengan berbagai macam materi yang mereka dapatkan, nah situasi ini juga dapat mengakibatkan mereka mengantuk, jika hal ini terjadi coba sesekali kita ajak mereka bercerita tentang sesuatu yang mereka senangi, ajak mereka berbagi pengalaman tentang cerita tersebut. Suasana pembelajaran akan sangat menarik, dan sampai waktu habis pun kadang mereka masih ingin bercerita. Hanya saja cara ini tidak harus dilakukan disetiap pertemuan, bisa sesekali saja sambil melihat keadaan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
10. Sesekali memberi waktu untuk menggambar atau bernyanyi
Cara selanjutnya adalah memberi waktu bagi mereka mengambar atau bernyanyi, atau membuat yel-yel pembelajaran ini juga menarik untuk dilakukan. Saat menggambar atau bernyanyi pikiran akan terpokus kepada hal tersebut, siswa menjadi press kembali dan tidak jadi mengantuk. Setelah mereka menggambar atau bernyanyi berilah mereka sebuah ucapan apresiasi atas pencapaianya.
11. Sesekali ajak siswa makan atau merujak bersama diselang pembelajaran
Cara selanjutnya adalah dengan mengajak anak-anak makan atau merujak bersama. Jika ingin melakukan hal ini buatlah kesepakatan dengan mereka, misalnya minggu depan setelah belajar kita makan atau merujak, maka minta mereka mempersiapkan apa saja yang diperlukan. Setelah pembelajaran selesai dan masih ada waktu rencana itu bisa langsung di eksekusi.
12. Bisa melakukan pemanggilan orang tua atau wali siswa
Jika dirasa kasus siswa ini memang sudah sering tertidur, maka cara selanjutnya adalah melakukan pemanggilan orang tua/wali siswa. Disitu guru bisa menceritakan apa saja yang terjadi dengan siswa tersebut, dan minta juga orang tua untuk menceritakan apa saja aktifitas anaknya dirumah. Setelah itu buatlah sebuah kesepakatan bersama dengan orang tua untuk siswa atau anaknya yang sering mengantuk tersebut.
Kesimpulan dari artikel ini adalah perlu adanya usaha lebih baik lagi dari seorang guru agar suasana kelas lebih menyenangkan, terasa hidup dan pembelajaran lebih bermakna. Cara-cara tersebut bisa berubah-ubah sesuai keadaan yang sedang terjadi dari siswa-siswi tersebut. Mari terus belajar agar kita dapat memberikan kualitas pembelajaran yang baik bagi siswa kita dan mereka memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan. Demikian artikel yang dapat saya bagikan untuk kita semua, semoga bermanfaat, dan jika ada artikel atau judul lain yang ingin di bahas, silahkan hubungi saya melalui email yang saya bagikan dibawah blog ini.
REFRENSI
Dr. Pittara, Kantuk, https://www.alodokter.com/kantuk
Novina Andriyanti, STRATEGI PHYSICAL SELF ASSESMENT UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA SMP, Academy of Education Journal, Vol. 3 No. 1 (2012), https://doi.org/10.47200/aoej.v3i1.79
Euis Erni Sapriyani, Ageng Saepudin Kanda, Keluhan Guru Mengenai Banyaknya Siswa Yang Tidur Di Kelas Saat Belajar Di PP Sumur Bandung, JPBB : Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, Vol.3, No.1 Maret 2024, 10.55606/jpbb.v3i1.2780 https://www.researchgate.net/publication/379170341_Keluhan_Guru_Mengenai_Banyaknya_Siswa_Yang_Tidur_Di_Kelas_Saat_Belajar_Di_PP_Sumur_Bandung
Intan Rahimi dan Erni Nazrah Pulungan, Pengaruh Guru Humoris (Sense Of Humor) terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), DIDAKTIKA Jurnal Pendidikan, https://doi.org/10.58230/27454312.457
Jobstreet tim konten, 20 Contoh Ice Breaking Games Seru untuk Team Bonding!, diperbarui pada 29 May, 2024, https://id.jobstreet.com/id/career-advice/article/contoh-ice-breaking